Saturday, July 16, 2022

Berkat #3

Beberapa hari ini cukup menyenangkan. Gue udah mulai kembali ke kantor, kembali ke rutinitas normal. Setelah 2 tahun belakangan harus dalam banyak waktu kerja di rumah dan cukup mengubah gaya hidup yang lebih mirip "pengangguran". Bukan berarti gue gak kerja, tapi tidak bisa dipungkiri punya Naurielle cukup membagi konsentrasi gue walaupun Dian lebih banyak meluangkan waktu mengasuh anak.

Jam bangun gue dan Dian jadi cukup teratur, karena kami harus bersiap ke kantor dan juga harus meninggalkan Naurielle dengan kondisi kenyang dan sudah mandi. Begitu pun jadwal laundri gue. Kelelahan perjalanan kantor juga membuat tidur malam jadi teratur. 

Hari - hari bersama Naurielle yang dulu intensitas nya tinggi yang mengakibatkan gue sedikit tidak acuh ke dia, jadi gue maksimalkan di pagi dan malam hari. Somehow Nyokap gue bisa memberikan vibes baik buat Naurielle, setiap gue pulang kerja ada aja hal baru yang Naurielle bisa, ada aja pengalaman baru yang Naurielle bisa bagi ke gue. Jarak membuat perkembangan Naurielle lebih bisa terlihat oleh gue dan waktu bersama nya lebih gue hargai.

Selain itu, berkat yang memotivasi gue untuk menuliskan semua berkat - berkat lainnya adalah beberapa lagu yang lumayan baru dikeluarkan oleh musisi yang gue sukai. Sebut saja Coldplay, di tengah marak nya pemberitaan Citayam Fashion Show, band ini mengeluarkan lagu berjudul Biutyful. Just how the irony happened. Ketika masyarakat sedang ramai membadutkan orang sub urban dengan label "Citayam" yang memenuhi Sudirman dengan uniquely fail fashion nya, Coldplay menghebohkan dunia dengan lagu bertema weirdos. Lagu itu menyiratkan tentang "makhluk" yang tidak diterima dimana mana karena perbedaanya dengan khalayak manusia, namun sesungguhnya mereka indah juga. The song was beautifully and lovely composed! Mendengarnya membuat nyaman dan penuh cinta.

Lalu baru ini juga, gue mendengar lagu dari Ardhito Pramono. Sempat kaget sebetulnya, setelah dia diberitakan ditangkap polisi karena narkoba. Gue gak begitu mengikuti kehidupan personal nya, maka itu cukup kaget ketika menemukan lagu baru nya yang sudah semingguan dikeluarkan. Gue selalu suka musik modern yang bisa membawa nuansa etnis lokal, tembang Jawa terdengar megah dan sakral dipadukan dengan nada modern yang populer dan lumrah.


Lagu ini tentang keresahan yang disampaikan dengan indah; mirip seperti lagu Biutyful tadi. Di tengah kultur pop yang merajalela, dimana trend musik nusantara dipenuhi musik yang asal hits, lagu ini menyegarkan identitas musik Indonesia. Senang masih bisa menikmati musik Indonesia yang seperti ini.

Last but not least!!!

Ini bukan lagu baru sebetulnya, rekan sekantor gue memasang lagu Maliq & D'Essentials, menimbulkan rasa penasaran gue atas kabar band tersebut. Gue cek youtube nya, 2018 lalu mereka mengeluarkan album yang salah satu lagu nya bikin gue baper. Judulnya Idola. Iya! Tema nya klasik, tentang anak dan bapak nya. Klip video nya menceritakan tentang ayah tuna netra dengan anak perempuannya. Di awal lagu keterbatasan sang ayah ditutupi dengan perlahan dibuka sampai akhir klip. 

Gue orang yang cukup sombong dan besar kepala, gue bukan siapa - siapa sebetulnya, tapi justru karena itu gue meninggikan ego gue. Menjadi ayah benar - benar menghancurkan semua itu. Tembok yang gue bangun untuk meninggikan ego dan menjadi benteng pertahanan gue, lebur ketika ada Naurielle. Tentang betapa Tuhan tampar gue. Lagu dan klip video tersebut sedikit memberikan visual tentang apa yang gue rasakan. Bagaimana dalam kekurangan lo, lo adalah idola anak lo.. bahwa lo adalah papi nya dan itu lebih dari cukup untuk menjelaskan kespesialan lo. Naurielle bertumbuh dan gue menua, bersama belajar menjadi pribadi yang lebih baik.


No comments:

Post a Comment