Sebenarnya Bapak Pendiri Bangsa kita sudah menyadarinya sejak dulu, dijual mahal harga diri bangsanya dari pihak liberal dan berpihaklah dirinya pada para komunis. Secara kebangsaan dan keagamaan mungkin komunis itu sesat karena pahamnya yang cenderung pro terhadap ajaran atheis tapi secara internasional dunia ini memang terdiri dari dua blok / kubu, timur dan barat. Sebagai ikon negara adidaya di dunia berasal dari masing - masing pihak, Amerika pada barat dan Rusia di sisi lainnya. Lalu kemana kita berkubu sekarang? Gerakan non block? Halah omong kosong, itu cuma salah satu tindakan terhadap dampak aspek militer sementara teori kubu ini berlaku dalam banyak aspek hubungan internasional.
Liberty (Liberalism Icon) |
Komunis bagi gw lebih bersahabat, mereka tidak berdasarkan pasar atau ekonom atau bank tapi bangsa. Beberapa contoh negara komunis malah membela beberapa negara yang yang memiliki konflik internal, sebut saja salah satunya Suria. Sementara oleh blok lain Suria dikecam. Jika blok barat berhasil menyuntikkan doktrinnya, maka telah habis lah negeri "korban"-nya. Sebut saja Irak atau Afganistan, beberapa orang mengatakan negara itu sekarang hanya boneka AS.
Communism |
Balik lagi ke politik - ekonomi, bagi gw pihak blok barat menganggap Indonesia lebih ke pasar dan agen murah. Berbeda dengan blok timur, yup kita ini rekan. Ditunggunya kita mandiri karena mereka tau rakyat Indonesia sudah muak dijarah dan dipaksa berhutang dan yang melakukan itu blok barat. Sadarlah setiap anak yang lahir di Indonesia itu memiliki hutang, hutang negara ditanggung oleh setiap rakyatnya dan hutang itu berasal dari pinjaman berbunga besar para ekonom blok barat. Pola ekonomi negara mengacu pada bank ini diajarkan paksa oleh blok barat, jika otoriter maka pemerintah bisa menghentikkan inflasi dari pihak bank dengan paksa dan itupun klo pemerintahnya benar - benar otoriter dan mandiri.
Beberapa contoh kasus ketika pasar saham AS anjlok karena perusahaan swasta, bahkan hingga berhimbas parah ke negara lain yang sekiblat. Sementara Rusia dan China, mereka tenang karena itu sama sekali tidak berdampak bagi mereka. Mereka tidak pusing, karena pemerintahnya yang notabene otoriter berhasil memapankan bangsanya bukan banknya. Sebenarnya bagi gw bukan mengenai ke blok mana kita berpihak, siapa yang membantu kita dengan tulus maka di sana kita berbisnis. Kiblat ekonomi, politik dan banyak lagi yang kita arah ini salah, habis harta kita. Kita harus mandiri dan semestinya negara yang pernah ditakuti ini bisa memilih siapa yang menghormatinya.
No comments:
Post a Comment