Wednesday, January 9, 2013

Motivator Omong Kosong

Suatu pekerjaan yang katanya hebat, memberikan inspirasi bagi banyak orang. Memberikan pandangan - pandangan baik atau keputusan bijak dalam menjalani sebuah hidup. Namun sayangnya menurut gw itu omong kosong, motivator itu bisa siapa saja -- bahkan pembunuh sekalipun. Pada prinsipnya ilmu bisa dipelajari dari mana saja, sekali lo menutup salah satu jalur ilmu pengetahuan maka gw sayangkan itu karena lo rugi. Jadi dogma bahwa motivator adalah orang yang memberikan seminar - seminar dan membagikan ilmunya bagi gw adalah suatu omong kosong. Gw tetap berpendirian pada prinsip gw, ilmu bisa dari mana saja.

No offense pada orang yang menggeluti bidang ini, ini sah saja karena toh halal. Gw menujukan pada mereka yang terlena oleh gemerlap pendapat - pendapat bijak oleh motivator, bagi gw mereka pemalas! Walaupun tidak semua. Sejatinya ilmu terbaik adalah pengalaman, gak ada yang bisa benar - benar mengingatkan lo sebaik pengalaman, seberapa lo diangkat ke posisi yang lumayan dan dihempas sampai hina. Itu sangat berharga, sebuah seminar oleh Bill Gates, B.J. Habibie atau siapapun orang hebat di dunia ini takkan mampun menandinginya. Jadi ketika lo duduk manis mendengarkan orang sukses bercerita itu menurut gw ilmunya sedikit dan yah bisa kita lihat kita cuma duduk terpana oleh karisma motivator tersebut. Bisa saja gw sebut para hadirin seminar tersebut adalah konsumer. Bukan para creator atau innovator yang kerjanya justru utak - atik gak jelas mewujudkan imajenasinya.

Kasus - kasus yang terjadi riil, banyak sekali mereka yang bijak dalam berkata. . . namun dalam kehidupan sehari - hari nilai kepribadiannya cenderung rendah. Mengapa? Karena mereka hanya terbiasa mendengarkan suatu motivasi, cerita sedih yang membangkitkan semangat tapi tidak pernah merasakan jatuh. Jatuh yang dalam artian mendapat cobaan terbaik dalam hidupnya, mereka yang selalu pada zona nyaman. Mereka yang menghadiri seminar dalam pandangan gw malah cenderung terlihat seperti milyuner muda, bangga dan berapi - api akan motivasi yang baru didengarnya tapi kosong. Ingat Toph Ittipat pemilik bisnis kudapan rumput laut yang marak dijual di 7-eleven sebelum menjadi milyuner muda adalah anak yang nguntang - ngantung gak jelas yang bersikeras berbisnis tanpa tujuan, rugi dan terus merugi, tapi dia terus belajar dan itu yang harus dibayarnya demi ilmu dalam berbisnis *eits bukan demi kesuksesan*.

Bagi gw, motivator terbaik gw adalah pengalaman - pengalaman gw, di samping itu ada orang - orang sukses (bukan motivator) yang gw temui yang telah membuktikan bahwa obsesinya nyata. Mereka pun sama, pernah merasakan jatuh. Itu yang menjadikan gw semangat pada posisi paling rendah yang gw miliki, kadang gw menikmatinya sebagai salah satu cerita hidup gw. Ketika gw membayangkan orang - orang sukses itu merana demi obsesinya, mereka juga menikmati kesusahan itu. Satu hal yang gw yakini, gw berada jalur yang tepat menuju obsesi gw. Ini bukan kunci kesuksesan, ini versi gw dimana gw merasa yakin menjalaninya. Setiap orang memiliki plot motivasi yang berbeda sesuai obsesinya dan yah cuma pengalaman lo yang membuat lo paham betul tentang "Si Sukses" apa lo ini. Renungan - renungan juga koreksi dalam hidup lo sendiri kadang bisa menjadi kata mutiara yang lebih super dari pada punya om mario.

Gw harap orang - orang seperti ini berkurang, jika pun tetap tapi mereka tidak hanya berkutat mendengarkan saja. Yah seperti yang gw katakan tadi, itu hanya perilaku konsumtif dan nilainya tidak lebih dari kepuasan batin. Sama seperti junkfood. Maka tidak salah ketika gw katakan seorang motivator hanya omong kosong. Motivator terbaik tetap pengalaman dan obsesi lo, asistennya adalah orang - orang yang menginspirasi lo -- yah salah satunya motivator yang sering mengadakan seminar tadi.

No comments:

Post a Comment