Monday, February 3, 2014

Tanggung Jawab Lahiriah Pria

Tuntutan hidup semakin tinggi di awal peralihan hidup menuju mandiri. Banyak yang berkata masa - masa indah merupakan masa sekolah, tak terlupakan sepanjang hidup. Gue katakan itu omong kosong, masa tak terlupakan adalah jenjang hidup kalian semasa menuju dewasa dalam usia. Ketika kalian menginjak usia 20 sampai 30. Terutama kita para pria.

Gue tidak bermaksud membedakan gender, gue akan menjelaskan bagaimana ini terjadi. Pria merupakan kepala keluarga di keluarganya; bahkan bisa saja di keluarga ayahnya, mungkin juga di keluarga mertuanya. Ketidaksiapan mental hanya membuat lo menjadi pengecut. Semua pria seharusnya sadar, mereka harus sedang mengejar puncak karir pada rentang usia 30 - 40 tahun. Ini menentukan bagaimana lo menghabiskan usia tua lo. Bersama keluarga atau semakin terlelap bersama beban tuntutan hidup dan tua sebagai pekerja.

Pada rentang usia itu, lo sudah harus bermodalkan keluarga kecil lo yang masih berusia "muda", harta yang cukup; dalam artian mampu menafkahi keluarga kecil lo itu dan berada pada bidang karir yang tepat juga prospek yang jelas. Lo harus mampu memenuhi syarat - syarat itu. Itu sangat sulit, dengan penduduk bumi yang milyaran dan bidang yang terbatas. You must be special! Lantas bagaimana kita memenuhi syarat - syarat tersebut?

Kita membentuknya sesegera mungkin saat kita masih di fase remaja. Beberapa orang memulainya dengan sangat cepat, banyak yang mainstream, ada pula yang cukup lambat dan tetap stagnan pun juga ada. Lihat sekeliling lo, orang - orang semakin pintar, kesenjangan semakin memburuk, pendidikan & rumah semakin mahal juga jauh, lalu keluarga; sesuatu yang lo harus bangun sebelum lo berusia 30 tahun dan tebak? Membuat sebuah pernikahan yang bisa lo kenang bersama semua keluarga dan kerabat lo pun tidak murah. Jika lo pikir lo belum bisa mengatasi beberapa hal di antara itu, lo harus bergegas sekarang. Bertindak sekarang man!

Yah ini tentang tuntutan hidup, ini tentang uang. Uang mungkin tidak menentukan kebahagian lo, tapi uang merupakan satu di antara faktor terpenting dalam pembangunan kebahagiaan. Kecuali lo merasa cukup hidup dari perkebunan lo yang lo tanami sendiri, tuai dan konsumsi sendiri tapi bahkan dengan begitu pun lo tetap hidup bersama PAJAK. Ini mengapa gue memokuskan pada kami para pria. Bagaimanapun wanita berkarir, hidupnya akan diakhiri atau dibagi sebagai seorang ibu. Sebuah tuntutan hakiki. Dimana tuntutan menafkahi itu sepenuhnya bertumpu? Pria, ini sudah merupakan nilai esensi yang berlaku sejak dulu.

No comments:

Post a Comment