Tuesday, October 24, 2017

Suci

Pada zaman modern ini, semua berlagak paling benar. Masing - masing manusia mengusahakan opininya menjadi suatu standar umum yang kemudian dimaksudkan agar dapat menjadi fakta tanpa ada usaha membuktikan kualitasnya. Usaha tersebut membutakan kita tentang bagaimana suatu hal semestinya. Menjadi standar yang kita anggap benar.

Parahnya urusan benar - salah ini merambah ke hal paling sensitif yaitu keimanan. Hal yang tidak pernah bisa diukur dalam satuan dan dilihat dalam bentuk. Keimanan yang tinggi dianggap sebuah keabsolutan kebenaran yang hakiki, sehingga yang menentanganya dapat dengan mudah dilabeli sebagai orang yang tidak suci. Maka berangkatlah orang modern zaman ini menuju "kesucian".
Paradigma tersebut timbul karena lemahnya pendidikan. Orang tidak menyadari tentang pentingnya suatu fakta yang dapat dipertanggungjawabkan. Mereka bermain dalam rumitnya tafsir keagamaan, membenarkan opininya dalam kutipan ayat. Agama tidak pernah salah, begitu lah pisau bermataduanya. Jika agama tidak pernah salah, maka manusia yang berpegang padanya tidak mungkin salah juga.

Dalam ketakutan terhadap fakta, manusia berlindung di gelapnya agama. Jujur saja, gue menemui banyak orang relijius yang sangat buruk tingkah lakunya. Padahal agama justru berperan sebagai tempat berteduh dan Anda tidak pernah bisa memaksakan orang lain untuk serumah dengan Anda.. lalu bagaimana pun juga Anda harus tetap meninggalkan rumah itu bukan? Demi bernafkah, lalu kembali setelah selesai.

Kesadaran tentang pentingnya pendidikan harus ditingkatkan. Gue gak mengatakan tentang wajib belajar 9 tahun ala program pemerintah. Pendidikan bukan lah hal yang dapat Anda raih cuma dari sekolah, manusia banyak yang berpikir usaha berpendidikan berhenti ketika dia menyelesaikan studi sekolahnya. Kesadaran ini pada akhirnya membuka pikiran manusia untuk menerima fakta walaupun bersebrangan dengan opininya. Bahwa dalam kerumitan momentum - momentum dalam hidup ini selalu ada pola yang dapat dipelajari untuk selanjutnya dapat ditingkatkan menjadi sesuatu yang lebih baik dan tidak semata - mata mengejar kebenaran sendiri saja.